Jumat, 27 Januari 2012

Memahami dan Mewaspadai Cuaca Ekstrem saat Musim Hujan di Indonesia


  Hujan lebat disertai angin kencang di daratan dan gelombang tinggi di pantai saat ini menjadi kekhawatiran masyarakat.  Banyaknya pohon tumbang dan sejumlah kerusakan lainnya menambah masalah yang lazim terjadi saat musim hujan berupa banjir dan tanah longsor.  Sekitar pekan ke-3 Januari 2012 ini memang wilayah sekitar Sumatera bagian Selatan, Jawa, dan Nusatenggara dilanda angin kencang dengan kecepatan sampai sekitar 60 km/jam (lihat peta angin di atas). Penyebabnya karena adanya daerah tekanan rendah di selatan Jawa. Kita tahu, angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara yang dipicu terbentuknya wilayah tekanan rendah akan memicu aliran udara dengan kecepatan tinggi dari daerah sekitarnya yang dirasakan sebagai angin kencang. Ini lazim terjadi saat musim hujan di Indonesia. Perlu dibedakan antara angin kencang dengan puting beliung. Puting beliung bersifat sangat lokal akibat dinamika atmosfer lokal yang dipicu efek pemanasan lokal dan umumnya terjadi pada musim pancaroba. Sedangkan angin kencang bersifat regional dan umumnya terjadi pada musim hujan , kadang terjadi juga di beberapa daerah saat musim kemarau dengan sifat angin yang kering.
(Gambar-gambar dari www.bmkg.go.id, www.bom.gov.au, dan wiki)

    Memahami suatu fenomena alam secara benar akan sangat membantu dalam melakukan antisipasi potensi bencana dan menghilangkan kesimpangsiuran informasi yang tak jelas. Cuaca ekstrem yang menjadi perhatian masyarakat tersebut sebenarnya merupakan fenomena musiman yang setiap tahun terjadi dengan intensitas bervariasi tergantung efek gabungan yang mempengaruhinya. Musim hujan (dan kemarau serta peralihan di antara keduanya) terjadi karena perubahan pemanasan di permukaan bumi terkait dengan kemiringan sumbu rotasi bumi. Sekitar bulan Desember – Maret posisi matahari berada di belahan Selatan bumi yang mulai bergeser menuju ke utara sehingga wilayah Selatan itulah yang mendapatkan panas yang lebih banyak daripada bagian Utara. Oleh karenanya tekanan udara di belahan Selatan relatif lebih rendah daripada di belahan Utara. Akibatnya, pergerakan angin di sekitar ekuator bergerak ke arah selatan. Akibat perputaran bumi, angin sebelah utara ekuator bergerak dari arah Timur (disebut angin Timur) dan di selatan angin bergerak dari arah Barat (disebut angin Barat) (Lihat peta aliran angin di atas).
Pemanasan matahari secara umum menyebabkan pemanasan  lautan serta pergerakan angin. Pemanasan lautan menyebabkan penguapan yang kemudian terangkat ke atas oleh angin membentuk awan di daerah pertemuan angin dari Selatan dan Utara yang disebut daerah konvergensi. Nah, daerah konvergensi ini bergeser tergantung musimnya yang terkait dengan pergeseran arah angin. Pada sekitar Januari, daerah konvergensi yang disebut ITCZ (Intertropical Convergence Zone: Zona Konvergensi Sekitar Daerah Tropis) berada di belahan Selatan di sekitar wilayah Indonesia. ITCZ itulah yang tampak sebagai gugusan besar awan yang menyebabkan curahan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia pada musim hujan. Pada musim kemarau ITCZ beralih ke utara, sehingga wilayah Indonesia mengalami musim kemarau yang kering. Dengan mengikuti pergeseran ITCZ, secara umum para peneliti bisa memprakirakan awal musim hujan di Indonesia yang dimulai dari wilayah Sumatera bergeser ke arah Timur dan memprakirakan akhir musim hujan yang dimulai dari Nusa Tenggara Timur bergeser ke Barat.
Cuaca ekstrem adalah kondisi cuaca yang intensitasnya jauh melebihi rata-ratanya, terutama ditandai dengan curah hujan tinggi dan/atau angin kencang. Bagaimana mewaspadai kondisi cuaca ekstrem tersebut? Potensi bencana akan meningkat kalau ada efek gabungan yang saling menguatkan. Jadi, jangan abaikan peringatan dari BMKG yang tugasnya memberikan informasi cuaca. LAPAN yang terus memantau dan meneliti dinamika atmosfer wilayah Indonesia dan global bisa juga dimintai informasinya. Berikut ini efek gabungan yang perlu diwaspadai:
a. Kecepatan angin lebih dari 30 knots (sekitar 60 km/jam) yang disertai dengan hujan deras berpotensi menyebabkan pohon tumbang atau kerusakan lainnya. Ikuti informasi di situs BMKG atau Badan Meteorolgi Australia (untuk peta angin danliputan awan).
b. Kecepatan angin lebih dari 30 knots (sekitar 60 km/jam) yang disertai dengan pasang maksimum berpotensi menyebabkan gelombang tinggi dan banjir rob di pantai yang menggangu aktivitas nelayan, wisata pantai, dan pelabuhan. Pasang maksimum terjadi sekitar bulan baru qamariyah (kalender bulan) dan bulan purnama akibat efek pasang bulan yang diperkuat dengan pasang matahari. Terseretnya beberapa wisatawan di pantai Jawa Timur dan tenggelamnya perahu nelayan di sekitar Lampung awal pekan ini terkait dengan efek gabungan tersebut.
c. Hujan deras disertai dengan pasang maksimum sekitar bulan baru atau purnama berpotensi menyebabkan banjir besar di kota-kota sekitar pantai seperti Jakarta, karena air tidak segera terbuang ke laut.
d. Hujan deras disertai dengan kerusakan lingkungan berpotensi menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang.

Jumat, 20 Januari 2012

Serba Paling............



* Danau terluas di dunia adalah laut Kaspia seluas 394.299 km² (152.239 mil²) yang terletak di negara Ruisa , Azerbaijan, Kazakhstan, Turkmenistan dan Iran




Danau terdalam di dunia adalah danau Baikal di Rusia memiliki kedalaman 1.637 meter




*Danau tertinggi di dunia adalah danau Titicaca di Peru yang berada pada ketinggian 12.500 kaki di atas permukaan laut






*Laut terbesar adalah laut Mediterania yang memiliki luas 1.144.800 mil²




*Samudra terdalam adalah Samudra Pasifik yang memiliki kedalaman rata-rata 13.215 kaki


*Samudra terbesar adalah Samudra Pasifik yang memiliki luas 60.060.700 mil².




*Samudra terkecil adalah Samudra Arktik  yang hanya memiliki luas 5.427.000 mil².












*Teluk terbesar adalah Teluk Meksiko yang memiliki luas 615.000 mil².






*Sungai terpanjang adalah sungai Nil di benua Afrika sepanjang 6.690 km (4.180 mil)























Definisi-definisi Geografi


Para ahli mendefinisikan Geografi berbeda-beda walaupun esensinya sama, berikut disajikan beberapa definisi Geografi yang mudah-mudahan bisa menjadi acuan bagi kita. Mangga..... silahkan dibaca.....
  1. Erastothenes : geografi adalah perpaduan kata yang berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi
  2. Claudius Ptolomaeus : suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi
  3. Preston e James : Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing
  4. Lobeck (1939) : Geografi adalah suatu studi tentang hubungan – hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya
  5. Frank Debenham (1950) : Geografi adalah ilmu yang bertugas mengadakan penafsiran terhadap persebaran fakta, menemukan hubungan antara kehidupan manusia dengan lingkungan fisik, menjelaskan kekuatan interaksi antara manusia dan alam.
  6. Ullman (1954) : Geografi adalah interaksi antar ruang
  7. Maurice Le Lannou (1959) : Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi
  8. James Fairgrive (1966) : Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan “di mana” dari berbagai aspek dan gejala geografi.
  9.  Strabo (1970) : Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian di sebut Konsep Natural Atrribut of Place
  10. Paul Claval (1976) : Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan
  11. Abler (1971) : geografi mengkaji struktur dan proses fenomena dan permasalahan dalam ruang. Berkaitan dengan itu geografi selalu berbicara dengan peta untuk mengkaji struktur keruangan suatu permasalahan
  12. R. Hartshorne : Geografi bertujuan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan bumi.
  13. Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya
  14. E. A. Ackerman.:  Geografi bertujuan rnengetahui pengertian tentang sistem yang berinteraksi secara cepat mencakup semua budaya manusia dan lingkungan alamiahnya di permukaan bumi
  15. P. Haggett :  Geografi memberikan perhatian terutarma pada sistem ekologi dan sistem keruangan. Pada sistem ekologi berkaitan dengan manusia dan lingkungannya, sedangkan pada sistem keruangan berkaitan dengan hubungan antar wilayah.
  16. M Yeates : Geografi adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dari berbagai sifat yang beraneka ragam di pennukaan bumi
  17. John Mackinder (1861-1947) : seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
  18. Ekblaw dan Mulkerne :  geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.
  19. Maurice Le Lannou (1959) : mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi
  20. Paul Claval (1976) :  Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan
  21. UNESCO (1956) : mendefinasikan geografi sebagai: 1. satu agen sintesis; 2. satu kajian perhubungan ruang; 3. sains dalam penggunaan tanah
  22. Bintarto : Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.
  23. Hasil seminar dan lokakarya di  Semarang 1988  : Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
  24. I Made Sandy : geografi adalah ilmu yang burusaha menceritakankan dan memahami persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi
  25. Nathanael Daljoeni :  geografi adalah uraian tentang bumi dengan segenap isinya yakni manusia ditambah dengan dunia hewan dan dunia tumbuh-tumbuhan.
  26. Herioso Setiyono (1996) : Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran horisontal dipermukaan bumi
  27. Bisri Mustofa (2007) : Geografi merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, faquna serta basil-basil yang diperoleh dari bumi.
  28. Menurut wikipedia : Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘo (“Bumi”) dan graphein (“menulis”, atau “menjelaskan”).

Senin, 16 Januari 2012

Gunung Api


Gunung Api adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice 
volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu

Gunung api terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung api yang paling dikenali adalah gunung api yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempeng tektonik.

Gunung api terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung api yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati.
Bagaimanapun gunung api mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya sesuatu gunung api itu, apakah sebuah gunung api itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.

Apabila gunung api meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magma di bawah gunung api meletus keluar sebagai lahar atau lava.
Bahaya yang dapat memusnahkan kehidupan yang ditimbulkan oleh letusan tersebut bisa disebabkan melalui berbagai cara seperti :

  • Aliran lava.
  • Letusan gunung api.
  • Aliran lumpur.
  • Abu.
  • Kebakaran hutan.
  • Gas beracun.
  • Gelombang tsunami.
  • Gempa bumi.

Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Bentuknya

Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.

Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.

Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.


Klasifikasi Gunung Berapi Di Indonesia

Tipe A  
Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.

Tipe B
Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.

Tipe C
Gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.



Referensi : senyawa.com